Amanata Shofa (20100730042)
Sistem Operasional Bank Syariah A [Bpk Gita Danupranata, SE., M.M]
1.Data riil terbaru yang menggambarkan
prosentase jenis produk penghimpunan dana dari nasabah dan penyaluran dana
kepada nasabah dari bank syariah di Indonesia.
Jawab:
Selama tahun 2011 perbankan
syariah Indonesia mengalami salah satu masa pertumbuhan tertinggi, dimana pada
Oktober 2011 pertumbuhan aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah telah mencapai
48,1% (yoy) yang merupakan pertumbuhan tahunan tertinggi selama tiga tahun
terakhir, dengan pangsa pasar mencapai ± 3,7 %. Walaupun perekonomian global khususnya Eropa dan Amerika
masih dibayangi perlambatan pertumbuhan, Bank Indonesia memperkirakan perekonomian
Indonesia di tahun depan masih tetap mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dalam
kisaran 6,3% - 6,7%. Dan Penghimpunan dana pihak ketiga meningkat
52,79% dan penyaluran dana masyarakat meningkat sebesar 46,43%.
Tabel 1. 1
Perkembangan Aset, DPK dan Penyaluran Dana BUS dan UUS
(Rp
Triliun)
Okt-10
|
Okt-11
|
Growth
|
||
Nominal
|
(%)
|
|||
Aset
|
85,85
|
127,19
|
41,34
|
48,10
|
DPK
|
66,48
|
101,57
|
35,09
|
52,79
|
Penyaluran
Dana
|
83,81
|
122,73
|
38,92
|
46,43
|
Penghimpunan dana perbankan
syariah mengalami peningkatan yang tinggi selama satu tahun terakhir dari Rp 66,48
triliun pada Oktober 2010 menjadi Rp 101,57 triliun pada Oktober 2011 atau meningkat 52,79%.
Meskipun mengalami sedikit penurunan di awal tahun sebagai akibat dari January
effect, namun penghimpunan dana dapat dipertahankan meningkat secara stabil pada triwulan III 2011.
Laju pertumbuhan pada triwulan III 2011 yang sebesar 52,79% (yoy) tersebut
masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2010 sebesar 39,16%.
Penghimpunan dana masyarakat sebagaimana dalam Tabel 1.2, terbesar adalah dalam
bentuk deposito yaitu Rp 62,02 triliun (61,06%) diikuti oleh Tabungan sebesar
Rp27,81 triliun (27,38%) dan Giro sebesar Rp11,05 triliun (10,88%).
Tabel 1.2
Perkembangan Dana Pihak Ketiga BUS dan UUS
(Rp
Triliun)
DANA
PIHAK
KETIGA
|
Okt-10
|
Okt-11
|
Growth
|
|||
Nominal
|
Share
(%)
|
Nominal
|
Share
(%)
|
Nominal
|
(%)
|
|
Total
Dana Pihak Ketiga
|
66,48
|
100,00
|
101,57
|
100,00
|
35,10
|
52,79
|
Tabungan
|
19,33
|
29,07
|
27,81
|
27,38
|
8,49
|
43,93
|
-
wadiah
|
2,18
|
4,33
|
2,15
|
98,53
|
||
-
mudharabah
|
17,15
|
23,49
|
6,34
|
36,99
|
||
Deposito
|
39,23
|
59,01
|
62,02
|
61,06
|
22,79
|
58,11
|
Giro
(wadiah)
|
7,12
|
10,70
|
11,05
|
10,88
|
3,94
|
55,31
|
Lainnya
|
0,81
|
1,22
|
0,69
|
0,68
|
(0,12)
|
(15,04)
|
Berdasarkan perkembangan pada
setiap jenis produknya, produk deposito dan tabungan merupakan produk yang stabil
mengalami peningkatan sepanjang tahun 2011. Deposito merupakan produk yang tingkat
pertumbuhannya sangat tinggi yaitu sekitar 61,06% dari posisi tahun lalu Rp39,23 triliun
menjadi Rp62,02 triliun. Selain itu, produk tabungan juga meningkat cukup tinggi yaitu sebesar 27,38%
sehingga tabungan iB perbankan syariah menjadi Rp27,81 triliun dari posisi tahun
sebelumnya yang tercatat Rp19,33 triliun. Disisi lain, giro merupakan produk dengan perolehan yang
berfluktuatif selama satu tahun terakhir, dimana mengalami 3 penurunan pada
beberapa bulan, namun secara keseluruhan meningkat sekitar 10,88%
dibandingkan posisi yang sama tahun
sebelumnya.
Dari sisi preferensi masyarakat
terhadap produk-produk perbankan syariah, masyarakat masih cenderung memilih produk
yang memberikan imbal hasil yang tinggi. Imbal hasil deposito berfluktuasi antara
7,24% sampai dengan 9,11% (equivalent rate), sedangkan
imbal hasil tabungan sekitar 2,91% dan
giro sekitar 1,47% (equivalent rate). Dengan demikian wajarlah apabila produk simpanan
berjangka (deposito) lebih diminati dibandingkan produk tabungan. Lebih lanjut, produk
deposito yang paling diminati masyarakat adalah deposito 1 (satu) bulan.
Sedangkan dari sisi penyaluran
dana sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.3, piutang Murabahah paling mendominasi
tercatat sebesar Rp52,06 triliun atau 42,42% diikuti oleh pembiayaan Musyarakah yang
sebesar Rp17,73 triliun (14,45%) dan piutang Qardh sebesar Rp13,02 triliun (10,61%).
Penyaluran dana berupa piutang Qardh mengalami peningkatan yang sangat tinggi yaitu sebesar
295,17% yang didominasi oleh peningkatan Qardh (gadai) emas.
Tabel 1.3 Penyaluran
Dana BUS dan UUS
(Rp Triliun)
PENYALURAN DANA
|
Okt-10
|
Okt-11
|
Growth
|
|||
Nominal
|
Share
(%)
|
Nominal
|
Share
(%)
|
Nominal
|
(%)
|
|
Total Penyaluran dana
|
83,81
|
100
|
122,73
|
100
|
38,92
|
46,43
|
Pembiayaan
|
62,99
|
75,16
|
96,62
|
78,72
|
33,62
|
53,38
|
Piutang Murabahah
|
34,83
|
41,56
|
52,06
|
42,42
|
17,23
|
49,46
|
Piutang Qardh
|
3,29
|
3,93
|
13,02
|
10,61
|
9,72
|
295,17
|
Mudharabah
|
8,41
|
10,04
|
10,14
|
8,26
|
1,73
|
20,54
|
Musyarakah
|
13,42
|
16,01
|
17,73
|
14,45
|
4,31
|
32,11
|
Lainnya
|
3,04
|
3,62
|
3,67
|
2,99
|
0,64
|
20,92
|
Antar Bank
|
3,64
|
4,34
|
3,66
|
2,98
|
0,02
|
0,49
|
Penempatan di BI
|
11,19
|
13,35
|
16,21
|
13,21
|
5,02
|
44,89
|
Surat Berharga
|
5,67
|
6,76
|
5,94
|
4,84
|
0,27
|
4,78
|
Penyertaan
|
0,09
|
0,10
|
0,05
|
0,04
|
(0,04)
|
(46,59)
|
Tagihan lainnya
|
0,24
|
0,28
|
0,26
|
0,21
|
0,02
|
9,32
|
Komitmen perbankan syariah untuk
menggerakkan sektor riil tidak saja diimplementasikan dengan cukup baik namun juga
telah diusahakan secara terus menerus dalam mengoptimalkan pencapaiannya. Pembiayaan sebagai
upaya lembaga finansial dalam menggerakkan sektor riil telah mendapat perhatian tinggi
dari perbankan syariah. Sebesar 78,72% aktiva perbankan syariah atau Rp 96,62 triliun
diinvestasikan kedalam sektor ini. Sedangkan aktiva berupa 4 penempatan pada Bank Indonesia
dan surat berharga yang dimiliki, masing-masing mempunyai pangsa sebesar 13,21% (Rp 16,21
triliun) dan 4,84% (Rp 5,94 triliun) dari total aktiva (lihat tabel 1.3). Dari sisi
perkembangannya, portofolio perbankan syariah pada Bank Indonesia
meningkat sebesar 44,89%.
Sedangkan penempatan di bank lain (PUAS) hanya mengalami peningkatan 0,49% (± Rp 18
miliar).
Penyaluran dana masyarakat
perbankan syariah meningkat tinggi sebesar 46,43% dari Rp 83,81 triliun menjadi Rp122,73
triliun. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan (termasuk jenis piutang) menempati jumlah
terbesar yaitu Rp 96,62 triliun atau sekitar 78,72% diikuti penempatan pada Bank Indonesia
yaitu dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), giro, dan Fasilitas Bank
Indonesia Syariah (FASBIS) yang tercatat sebesar Rp16,21 triliun (13,21%), sedangkan Surat
Berharga yang dimiliki dan Penempatan pada Bank lain masingmasing sebesar Rp5,94 triliun (4,84%)
dan Rp3,66 triliun (2,98%).
Tingginya pertumbuhan
penghimpunan dana telah dapat diimbangi dengan pertumbuhan penyaluran dana kepada sektor
riil baik berupa pembiayaan (Mudharabah dan Musyarakah), piutang (Murabahah, Istisna, dan
Qardh), dan dalam bentuk pembiayaan Ijarah. Sehingga fungsi intermediasi perbankan dapat
relatif terjaga yang tercermin dari FDR agregat perbankan syariah tercatat cukup tinggi yaitu
sebesar 95,08% meningkat jika dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar
94,76%. Selain fungsi intermediasi, untuk memberikan pelayanan dengan jangkauan yang
lebih luas bagi masyarakat, akses jaringan perkantoran meningkat menjadi 1.688 dari
1.388 (Okt’2010) kantor pada tahun sebelumnya. Perluasan jaringan kantor tersebut telah
mampu meningkatkan pengguna bank syariah yang tercermin dari
peningkatan jumlah rekening yaitu
2,11 juta rekening dari 6,55 juta rekening menjadi 8,66 juta rekening (yoy).
2.Berdasar data tersebut akan tergambar jenis
produk yang terbesar maupun jenis pruduk yang terkecil baik untuk penghimpunan
dana maupun penyaluran dana.
JAWAB
Produk simpanan
berjangka (deposito) lebih diminati yaitu sekitar 61,06% dari posisi tahun lalu Rp39,23 triliun
menjadi Rp62,02 triliun, dibandingkan produk tabungan. Sedangkan dari sisi penyaluran
dana piutang Murabahah paling mendominasi
tercatat sebesar Rp52,06 triliun atau 42,42% diikuti oleh pembiayaan Musyarakah yang
sebesar Rp17,73 triliun (14,45%) dan piutang Qardh sebesar Rp13,02 triliun (10,61%).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar